Mengungkap Mimpi Para Ilmuwan

Bayangkan sebuah dunia di mana kedokteran tidak memiliki kecanggihan struktur kimia canggih, penjahit hanya mengandalkan tangan mereka pada pakaian mode, atau perjalanan ruang angkasa hanyalah isapan jempol dari imajinasi kita. Kalau bukan karena wahyu melalui mimpi, peradaban hari ini mungkin masih berabad-abad di belakang dalam kemajuan ilmiah dan sosial ekonomi. Sepanjang sejarah, mimpi adalah bagian integral dari mesin penemuan, yang mengarah ke banyak terobosan yang telah memajukan kita, dunia menjadi lebih baik.

Untuk lebih memahami dampak mimpi pada kemajuan pengetahuan ilmiah, pertama-tama penting untuk menentukan jenis-jenis pengetahuan yang ada. Pertama, ada pengetahuan yang diperoleh melalui indra-persepsi yang disebut posteriori atau pengetahuan empiris. Kedua, rasionalis percaya bahwa pengetahuan sejati hanya dapat ditemukan secara apriori, atau melalui penalaran dan logika deduktif, proses yang tertanam dalam otak manusia dan terlepas dari pengalaman indrawi. “Baik pengetahuan a priori, seperti akal, intuisi dan logika, dan a posteriori, atau pengetahuan empiris, diperlukan bagi manusia untuk membangun pemahaman tentang kehidupan dan alam semesta. Pengalaman mistik diperlukan untuk mengungkapkan sifat batiniah dari hal-hal sementara sains diperlukan untuk kehidupan modern.

Ketika kita mengungkap esensi dari dua jenis pengetahuan ini, tampak jelas bahwa di bawahnya terdapat konsep wahyu, yang didefinisikan sebagai “A: tindakan mengungkapkan atau mengkomunikasikan kebenaran ilahi. B: sesuatu yang diwahyukan oleh Tuhan kepada manusia.  ”Dan dalam memahami dampak wahyu terhadap kemajuan ilmiah, sains itu sendiri didefinisikan sebagai aktivitas intelektual dan praktis yang mencakup studi sistematis tentang struktur dan perilaku fisik dan fisik. dunia alami melalui pengamatan dan percobaan.

Dalam buku karyanya, "Wahyu, Rasionalitas, Pengetahuan, dan Kebenaran," Hadhrat Mirza Tahir Ahmad menjelaskan definisi dan sifat wahyu dan menulis: "Orang-orang yang percaya pada wahyu berbeda dalam pemahaman mereka tentang sifatnya. ... Jika kita memperluas cakupan penelitian kita, kita mengamati bahwa banyak kasus wahyu otentik juga dilaporkan di luar wilayah agama. Misalnya, ada banyak kasus menarik dari informasi yang sangat rumit yang disampaikan melalui wahyu kepada beberapa ilmuwan.